Sektor kerajinan
batik ini memiliki peluang besar untuk bisa dikembangkan dan menjadi salah satu sarana upaya pemberdayaan ekonomi
warga Desa Sendangagung. Hal ini bisa dilihat secara geografis Desa
Sengangagung yang tidak jauh ( +
4 Km ) dari salah satu pusat wisata Kabupaten Lamongan yaitu Wisata Bahari
Lamongan (WBL). Dengan demikian prospek peluang pasar sangat terbuka apalagi
dengan ditunjang adanya bantuan dari Pemerintah Kabupaten Lamongan berupa
Showroom Batik di Desa Sendangagung.
Selain itu Pemerintah Kabupaten Lamongan sering mengadakan
pembinaan kepada para perajin batik dengan mengadakan pelatihan-pelatihan tehnik
membatik dan mengikutkan ke berbagai even lomba mulai dari tingkat kabupaten ,
provinsi hingga tingkat nasional. Hal ini terbukti beberapa perajin Desa Sendangagung
pernah meraih juara baik tingkat kabupaten maupun nasional, diantaranya :
~
Tetty
Endahing Warno,
a. Juara II Lomba Design Batik Tingkat Nasional
(27-10-2010)
Mewakili Propinsi Jawa Timur
Motif Batik : Bunga Teratai
Penyelenggara : Dirjen Pendidikan Masyarakat
Kementrian Pendidikan Nasional
b. Juara I Lomba Design Batik Tingkat Kabupaten Lamongan (Juli 2014)
Motif Batik : Ikan Panca Warna
a. Juara II Lomba Design Batik Tingkat Nasional
(27-10-2010)
Mewakili Propinsi Jawa Timur
Motif Batik : Bunga Teratai
Penyelenggara : Dirjen Pendidikan Masyarakat
Kementrian Pendidikan Nasional
b. Juara I Lomba Design Batik Tingkat Kabupaten Lamongan (Juli 2014)
Motif Batik : Ikan Panca Warna
~
Panut
Supodo,
Juara II Lomba Design Batik Tingkat Kabupaten Lamongan (2013)
Motif Batik : Lontar
Juara II Lomba Design Batik Tingkat Kabupaten Lamongan (2013)
Motif Batik : Lontar
~
Alismawati,
Juara I Lomba Design Batik Tingkat Kabupaten Lamongan
(8-4-2015).
Motif Batik : Rantai Bandeng Lele
~ Imsaroh, Juara I Lomba Design Batik Tingkat Kabupaten Lamongan
(8-4-2015).
Motif Batik : Rantai Bandeng Lele
Juara II Lomba Design Batik Tingkat Kabupaten Lamongan
(8-4-2015).
Motif Batik : Taman Melati
SEKILAS
RIWAYAT BATIK SENDANG
Batik Sendang
merupakan jenis batik yang dikerjakan dan dibuat oleh masyarakat Desa
Sendangagung dengan cara tradisional yang dilukis dengan menggunakan medium
malam (lilin), canting, kain dan zat pewarna. Motif Batik Sendang dibuat dengan
beragam goresan gambar dianggap sebagai sebuah seni budaya warisan leluhur yang
diwariskan secara turu-temurun.
Diperkirakan berawal dari generasi pada masa Dewi Tilarsih istri dari Raden
Noer Rochmat (dikenal sebagai Sunan Sendang sekitar abad ke 15). Dewi Tilarsih
dianggap sebagai peolopor atau tokoh pertama kali yang membawa tradisi batik
dari wilayah asalnya (Mantingan)
Batik Sendang yang
merupakan warisan para leluhur sebagian besar masih eksis dan dipertahankan
oleh para perajin batik saat ini. Dahulu,
mengerjakan batik hanya merupakan
kegiatan utama para perempuan Desa Sendangagung yang diturunkan dari
generasi ke generasi. Akan tetapi pada saat ini keberadaan Batik Sendang bukan
lagi menjadi pekerjaan para perempuan semata, melainkan jugadiminati para
laki-laki, sehingga bisa dikatakan tidak ada batasan jenis kelamin untuk
mempelajari Batik Sendang.
Batik Sendang memiliki karakteristik
khas dari jenis batik manapun. Untaian gambar Batik Sendang dikenal masyarakat
Desa sendangagung memiliki detail yang rumit dan kecil, sehingga seorang
perajin batik dituntut harus memiliki kesabaran, ketelatenan, keuletan,
ketangkasan tangan, kesadaran dan kestabilan emosi yang tinggi.
Secara umum tehnik mengerjakan Batik
Sendang masih bersifat tradisional. Canting masih tetap digunakan sebagai alat
dalam melukiskan malam (lilin) di atas kain . Untaian gambar yang tampak juga
masih bernuansa alam lingkungan yang syarat makna hidup dan filosofi-filosofi
tertentu. Diantara ornamen lingkungan tersebut yang masih tetap dipertahankan
oleh masyarakat Desa Sendangagung sebagai ornamen utama adalah jenis flora dan
fauna. Beragam motif gambar dengan nuansa tumbuh-tumbuhan, dedaunan, bunga,
buah-buahan, dan kumbang masih menjadi ragam motif yang mendominasi.
Aneka ragam jenis Batik Sendang dapat
diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu Batik Sendang Tradisional dan Batik
Sendang Moderen. Batik Sendang Tradisional dianggap memiliki makna dan nilai
filosofi tertentu serta signifikan memiliki dampak pemakain atau penggunaan.
Sedangkan Batik Sendang Moderen
merupakan ragam jenis batik yang hanya memiliki nilai guna sebagai citraan gaya
hidup moderen.
Kedua golongan di atas (tradisional atau moderen) dipersepsikan
secara positif oleh masyarakat Desa Sendangagung yang beranggapan bahwa dengan
memakai Batik Sendang identitas
kedaerahan, prestise sosial, harga diri, martabat, kepribadian, kewibawaan, dan
gaya hidup dapat tersiratkan. Sehingga, konsumen Batik Sendang menjadi bangga
bila mengenakan Batik Sendang di depan publik.
BEBERAPA CONTOH MOTIF BATIK
SENDANG
Makna filosofinya :
1. Tentang
Sejarah hidup R. Noer Rochmat, kondisi alam tumbuhan, dan dunia pengobatan masyarakat ketika itu.
Encit-encitan menggambarkan sebuah tumbuhan rambat yang oleh masyarakat
setempat biasa disebut Simbukan. Tumbuhan tersebut dipercaya berkasiat
menyembuhkan sakit perut.
2. Juga
mengandung pesan kehidupan, bahwa hidup itu harus dijalani melalui proses yang
wajar, tidak kebronto atau tidak
mencapai segala sesuatu dengan cara instant melainkan berproses dari
tahap-ketahap sebagaimana simbukan yang
merambat dari bawah sampai mencapai titik yang diinginkan.
Makna
filosofinya :
1. Motivasi
dan semangat masyarakat yang tinggi dalam menekuni profesi sebagai perajin
perhiasan emas yang berhias intan, pada saat itu menginspirasi perajin batik
untuk memunculkan motif batik belah inten.
2. Motif
tersebut mengandung pesan apabila dalam sebuah keluarga, kelompok atau
komunitas tertentu harus terpisah karena tugas atau membentuk keluarga baru,
maka tali silaturrahim harus tetap dijaga agar tetap harmonis sebagaimana intan
yang dibelah tetap terangkai dalam satu karya seni yang indah.
Makna
filosofinya :
1. Ornamen
batik ini menggunakan teknik geometris atau trapezium yang membentuk jajaran
genjang dan biasa disebut masyarakat di sini dengan istilah wajik.
2. Garis-garis
sejajar yang melintang diagonal mengandung pesan agar masyarakat senantiasa
menjalin komunikasi yang baik supaya dapat senantiasa beriringan dan terhindar
dari benturan /konflik-konflik social.
Makna
filosofinya :
1. Ornamen
batik ini menyerupai buah siwalan (enau), menggambarkan sejarah hidup R. Noer
Rohmat, yang oleh kesaktiannya mempu mengambil buah siwalan (enau) dengan
membuat pohon tersebut tertunduk sehingga beliau bisa memilih yang hendak
dipetik dan tidak membuat rangkaian buah yang lain rontok.
2. Pesan
yang disampaikan adalah agar manusia mengambil hasil bumi secara bijak dan
tidak menimbulkan kerusakan.
Makna
filosofinya :
1. Unsur
ornament menggambarkan sisik ikan merupakan symbol bahwa masyarakat desa
Sendangagung yang secara geografis hanya berjarak 3 Km dari pantai ini dalam
kehidupannya tidak bisa lepas dari nuansa maritime. Baik dari konsumsi makanan
maupun budaya.
2. Pesan
yang disampaikan adalah manusia memiliki tugas untuk senantiasa menjaga
keseimbangan baik kehidupan di darat maupun kehidupan di laut.
Makna
filosofinya :
1. Adalah
motif yang mencitrakan akumulasi dari beragam bunga yang tumbuh di desa
Sendangagung.
2. Pesan
yang disampaikan adalah agar manusia sanggup menjadi pribadi yang bermanfaat
sebagaimana bunga dengan keindahannya sanggup menghasilkan buah dan madu.
Makna
filosofinya :
1. Pengabadian
dari kisah perjalanan R. Noer Rohmat saat menemukan dan membuat Sumur Grombyang
(Sumur Leng Songo) dan Sumur Jero.
2. Pesan
yang ingin disampaikan adalah nasehat bahwa manusia dan alam adalah satu
kesatuan yang saling membutuhkan serta pentingnya melestarikan sumber-sumber
kehidupan yang ada di alam.
Makna
filosofinya :
1. Pengabadian
dari kisah perjalanan R. Noer Rohmat saat menemukan dan membuat Sumur Giling
dan Sumur Gemblong
2. Pesan
yang ingin disampaikan adalah nasehat bahwa manusia dan alam adalah satu
kesatuan yang saling membutuhkan serta pentingnya melestarikan sumber-sumber
kehidupan yang ada di alam.
Makna
filosofinya :
1. Ornamen
pada batik ini menggambarkan binatang laut yaitu udang dan ikan dorang yang
hidup secara berdampingan.
2. Pesan
yang disampaikan adalah nasehat agar didalam keberagaman hidup harus tetap
menjaga kerukunan dan kebersamaan.
Makna
filosofinya :
1. Ornamen
pada batik ini adalah lukisan garis lurus vertical menggambarkan hubungan
manusia yang sangat bergantung kepada ALLAH SWT. Dan horizontal menandakan
pentingnya jalinan hubungan antar sesama.
2. Nam
Kathil artinya anyaman kursi. Kathil atau Kursi dianalogikan sebagai kekuasaan.
Sehingga maksudnya barang siapa yang memperoleh kekuasaan berupa harta atau
jabatan maka agar tetap rendah hati dan bersikap baik kepada sesama serta penuh
pemahaman bahwa semua yang ada adalah milik Sang Pencipta ALLAH SWT.
~TUNGGU INFO SELANJUTNYA
Tidak ada komentar :
Posting Komentar