1

5/19/2015

Kabar Terbaru




SELAMAT JALAN “PAK WILLY….”

          Sejenak ingatan melayang ke masa satu setengah tahun yang lalu. Saat ada kunjungan anak sekolah YPPI-I Surabaya kelas XI IPS-2 yang mengadakan acara “Live In Program” selama 3 hari di Desa Sendangagung, tepatnya tanggal 21-23 Oktober 2013. Mereka berjumlah 49 siswa, 26 pa dan 23 pi. Kehadiran mereka adalah untuk melihat langsung sisi lain kehidupan dan budaya Desa Sendangagung.
            

    Kunjungan itu terasa sangat special bagi warga Desa Sendangagung karena selama 3 hari anak-anak sekolah YPPI yang 100% anak Cina dan non muslim itu berbaur dengan warga desa. Dan Alhamdulillah warga juga bisa menerima kehadiran mereka dengan penuh keterbukaan meskipun berbeda keyakinan. Mereka menginap di  17 keluarga dan menyebar di wilayah RW. 3. Banyak kegiatan yang dilakukan, selain mengikuti kegiatan / kebiasaan keluarga yang ditempati, mereka juga sempat belajar membatik dan membantu anak-anak usia sekolah dasar di sekitarnya untuk belajar bersama.

                Kegiatan ini bagi anak-anak YPPI tentunya juga sangat menarik dan merupakan suatu pengalaman berharga bagi mereka. Karena di sini mereka harus meninggalkan semua bentuk kenyamanan yang mereka miliki ketika berada di tengah keluarga mereka. Tapi nampaknya mereka dapat melalui semua itu dengan senang saat membaur  dan menjadi bagian dari keluarga yang mereka tempati dengan membantu memasak dan menyapu halaman, yang sebenarnya kegiatan ini belum pernah mereka lakukan sebelumnya saat di rumah. Mereka juga melakukan kerja bakti nyapu bareng di halaman / di lingkungan kantor desa.    
       

 











Dalam kegiatan ini mereka bersama 5 orang guru pendamping. Dua diantaranya adalah Pak Muji dan Pak Willy. Selama 3 hari kebersamaan terasa sungguh berkesan. Tapi setelah sekian lama berpisah tiba-tiba terdengar kabar bahwa Pak Willy telah berpulang menghadap Yang Maha  Kuasa. Beliau wafat tanggal 11 Mei 2015 karena diduga mengidap penyakit kanker darah.
Pak Willy adalah sosok yang dikenal lembut, kalem tapi tetap ceria dan penuh wibawa. Selamat jalan Pak Willy, semoga mendapatkan tempat yang layak dan senantiasa mendapatkan kasih dari-Nya. Semoga tabah bagi keluarga yang ditinggalkannya. Amin.
 





Sub 6

Sub 5

Sub 4

Sub 3

Sub 2

Sub 1

Kuliner

tunggu info selanjunya

Bordir Kebaya dan Mukena

tunggu info selanjunya

Jilbab

TUNGGU INFO SELANJUNYA

Kerajinan Emas dan Perak

TUNGGU INFO SELANJUNYA

Kerajinan Batik



        Sektor kerajinan batik ini memiliki peluang besar untuk bisa dikembangkan dan menjadi  salah satu sarana upaya pemberdayaan ekonomi warga Desa Sendangagung. Hal ini bisa dilihat secara geografis Desa Sengangagung  yang tidak jauh ( + 4 Km ) dari salah satu pusat wisata Kabupaten Lamongan yaitu Wisata Bahari Lamongan (WBL). Dengan demikian prospek peluang pasar sangat terbuka apalagi dengan ditunjang adanya bantuan dari Pemerintah Kabupaten Lamongan berupa Showroom Batik  di Desa Sendangagung.


Selain  itu Pemerintah Kabupaten Lamongan sering mengadakan pembinaan kepada para perajin batik dengan mengadakan pelatihan-pelatihan tehnik membatik dan mengikutkan ke berbagai even lomba mulai dari tingkat kabupaten , provinsi hingga tingkat nasional. Hal ini terbukti beberapa perajin Desa Sendangagung pernah meraih juara baik tingkat kabupaten maupun nasional, diantaranya  :
~  Tetty Endahing Warno,
    a. Juara II Lomba Design Batik Tingkat Nasional 
        (27-10-2010) 
        Mewakili Propinsi Jawa Timur
        Motif Batik :  Bunga Teratai
        Penyelenggara  :  Dirjen Pendidikan Masyarakat 
                                     Kementrian Pendidikan Nasional
    b. Juara I Lomba Design Batik Tingkat Kabupaten Lamongan (Juli 2014)
        Motif  Batik  : Ikan Panca Warna
~  Panut Supodo,
    Juara II  Lomba Design Batik Tingkat Kabupaten Lamongan (2013)
    Motif Batik  :  Lontar
~  Alismawati,
    Juara I Lomba Design Batik Tingkat Kabupaten Lamongan 
    (8-4-2015).
    Motif Batik  :  Rantai Bandeng Lele
          ~  Imsaroh,
                     Juara II Lomba Design Batik Tingkat Kabupaten Lamongan 
                     (8-4-2015).
                     Motif Batik  :  Taman Melati



SEKILAS RIWAYAT BATIK  SENDANG

Batik Sendang merupakan jenis batik yang dikerjakan dan dibuat oleh masyarakat Desa Sendangagung dengan cara tradisional yang dilukis dengan menggunakan medium malam (lilin), canting, kain dan zat pewarna. Motif Batik Sendang dibuat dengan beragam goresan gambar dianggap sebagai sebuah seni budaya warisan leluhur yang diwariskan secara turu-temurun.  Diperkirakan berawal dari generasi pada masa Dewi Tilarsih istri dari Raden Noer Rochmat (dikenal sebagai Sunan Sendang sekitar abad ke 15). Dewi Tilarsih dianggap sebagai peolopor atau tokoh pertama kali yang membawa tradisi batik dari wilayah asalnya (Mantingan)
Batik Sendang yang merupakan warisan para leluhur sebagian besar masih eksis dan dipertahankan oleh para perajin batik saat ini. Dahulu,  mengerjakan batik hanya merupakan  kegiatan utama para perempuan Desa Sendangagung yang diturunkan dari generasi ke generasi. Akan tetapi pada saat ini keberadaan Batik Sendang bukan lagi menjadi pekerjaan para perempuan semata, melainkan jugadiminati para laki-laki, sehingga bisa dikatakan tidak ada batasan jenis kelamin untuk mempelajari Batik Sendang.
Batik Sendang memiliki karakteristik khas dari jenis batik manapun. Untaian gambar Batik Sendang dikenal masyarakat Desa sendangagung memiliki detail yang rumit dan kecil, sehingga seorang perajin batik dituntut harus memiliki kesabaran, ketelatenan, keuletan, ketangkasan tangan, kesadaran dan kestabilan emosi yang tinggi.
Secara umum tehnik mengerjakan Batik Sendang masih bersifat tradisional. Canting masih tetap digunakan sebagai alat dalam melukiskan malam (lilin) di atas kain . Untaian gambar yang tampak juga masih bernuansa alam lingkungan yang syarat makna hidup dan filosofi-filosofi tertentu. Diantara ornamen lingkungan tersebut yang masih tetap dipertahankan oleh masyarakat Desa Sendangagung sebagai ornamen utama adalah jenis flora dan fauna. Beragam motif gambar dengan nuansa tumbuh-tumbuhan, dedaunan, bunga, buah-buahan, dan kumbang masih menjadi ragam motif yang mendominasi.
Aneka ragam jenis Batik Sendang dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu Batik Sendang Tradisional dan Batik Sendang Moderen. Batik Sendang Tradisional dianggap memiliki makna dan nilai filosofi tertentu serta signifikan memiliki dampak pemakain atau penggunaan. Sedangkan Batik Sendang  Moderen merupakan ragam jenis batik yang hanya memiliki nilai guna sebagai citraan gaya hidup moderen.
Kedua golongan di atas  (tradisional atau moderen) dipersepsikan secara positif oleh masyarakat Desa Sendangagung yang beranggapan bahwa dengan memakai Batik Sendang  identitas kedaerahan, prestise sosial, harga diri, martabat, kepribadian, kewibawaan, dan gaya hidup dapat tersiratkan. Sehingga, konsumen Batik Sendang menjadi bangga bila mengenakan Batik Sendang di depan publik.
 


BEBERAPA CONTOH  MOTIF BATIK SENDANG

A.    Motif  : ENCIT-ENCITAN
      Makna filosofinya :
1.   Tentang Sejarah hidup R. Noer Rochmat, kondisi alam tumbuhan, dan dunia     pengobatan masyarakat ketika itu. Encit-encitan menggambarkan sebuah tumbuhan rambat yang oleh masyarakat setempat biasa disebut Simbukan.  Tumbuhan tersebut dipercaya berkasiat menyembuhkan  sakit perut.
2.   Juga mengandung pesan kehidupan, bahwa hidup itu harus dijalani melalui proses yang wajar, tidak kebronto atau tidak mencapai segala sesuatu dengan cara instant melainkan berproses dari tahap-ketahap sebagaimana simbukan yang merambat dari bawah sampai mencapai titik yang diinginkan.


B.    Motif  : BELAH INTEN

Makna filosofinya :

1.     Motivasi dan semangat masyarakat yang tinggi dalam menekuni profesi sebagai perajin perhiasan emas yang berhias intan, pada saat itu menginspirasi perajin batik untuk memunculkan motif  batik belah inten.

2.     Motif tersebut mengandung pesan apabila dalam sebuah keluarga, kelompok atau komunitas tertentu harus terpisah karena tugas atau membentuk keluarga baru, maka tali silaturrahim harus tetap dijaga agar tetap harmonis sebagaimana intan yang dibelah tetap terangkai dalam satu karya seni yang indah.


C.     Motif  : GENDAGAN

Makna filosofinya :

1.     Ornamen batik ini menggunakan teknik geometris atau trapezium yang membentuk jajaran genjang dan biasa disebut masyarakat di sini dengan istilah wajik.

2.     Garis-garis sejajar yang melintang diagonal mengandung pesan agar masyarakat senantiasa menjalin komunikasi yang baik supaya dapat senantiasa beriringan dan terhindar dari benturan /konflik-konflik social.


D. Motif :  KAWUNG

Makna filosofinya :

1.     Ornamen batik ini menyerupai buah siwalan (enau), menggambarkan sejarah hidup R. Noer Rohmat, yang oleh kesaktiannya mempu mengambil buah siwalan (enau) dengan membuat pohon tersebut tertunduk sehingga beliau bisa memilih yang hendak dipetik dan tidak membuat rangkaian buah yang lain rontok.

2.     Pesan yang disampaikan adalah agar manusia mengambil hasil bumi secara bijak dan tidak menimbulkan kerusakan.


E. Motif :  GERINGSING

Makna filosofinya :

1.     Unsur ornament menggambarkan sisik ikan merupakan symbol bahwa masyarakat desa Sendangagung yang secara geografis hanya berjarak 3 Km dari pantai ini dalam kehidupannya tidak bisa lepas dari nuansa maritime. Baik dari konsumsi makanan maupun budaya.

2.     Pesan yang disampaikan adalah manusia memiliki tugas untuk senantiasa menjaga keseimbangan baik kehidupan di darat maupun kehidupan di laut.




F. Motif : SEKAR JAGAT

Makna filosofinya :

1.     Adalah motif yang mencitrakan akumulasi dari beragam bunga yang tumbuh di desa Sendangagung.

2.     Pesan yang disampaikan adalah agar manusia sanggup menjadi pribadi yang bermanfaat sebagaimana bunga dengan keindahannya sanggup menghasilkan buah dan madu.


G.  Motif  : UDAN  LIRIS

Makna filosofinya :

1.     Pengabadian dari kisah perjalanan R. Noer Rohmat saat menemukan dan membuat Sumur Grombyang (Sumur Leng Songo) dan Sumur Jero.

2.     Pesan yang ingin disampaikan adalah nasehat bahwa manusia dan alam adalah satu kesatuan yang saling membutuhkan serta pentingnya melestarikan sumber-sumber kehidupan yang ada di alam.




H.  Motif  : PARIKESIT

Makna filosofinya :

1.     Pengabadian dari kisah perjalanan R. Noer Rohmat saat menemukan dan membuat Sumur Giling dan Sumur Gemblong

2.     Pesan yang ingin disampaikan adalah nasehat bahwa manusia dan alam adalah satu kesatuan yang saling membutuhkan serta pentingnya melestarikan sumber-sumber kehidupan yang ada di alam.





I. Motif  : DORANG  URANG

Makna filosofinya :

1.     Ornamen pada batik ini menggambarkan binatang laut yaitu udang dan ikan dorang yang hidup secara berdampingan.

2.     Pesan yang disampaikan adalah nasehat agar didalam keberagaman hidup harus tetap menjaga kerukunan dan kebersamaan.





J. Motif  : NAM   KATHIL

Makna filosofinya :

1.     Ornamen pada batik ini adalah lukisan garis lurus vertical menggambarkan hubungan manusia yang sangat bergantung kepada ALLAH SWT. Dan horizontal menandakan pentingnya jalinan hubungan antar sesama.

2.     Nam Kathil artinya anyaman kursi. Kathil atau Kursi dianalogikan sebagai kekuasaan. Sehingga maksudnya barang siapa yang memperoleh kekuasaan berupa harta atau jabatan maka agar tetap rendah hati dan bersikap baik kepada sesama serta penuh pemahaman bahwa semua yang ada adalah milik Sang Pencipta ALLAH SWT.



SKTM

TUNGGU INFO SELANJUTNYA

SKCK



SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN (SKCK)

Untuk mengurus SKCK  :

1. Datang ke Balai Desa dengan membawa:
a.       Surat Pengantar RT/RW
b.       Foto Copy Kartu Keluarga (KK)
c.        Maksud / Tujuan membuat SKCK  (misalnya untuk keperluan Pindah Tempat / mencari pekerjaan ,dll)
d.       Foto ukuran 4x6 sebanyak 5 lembar
2. Setelah berkas lengkap maka dibuatkan surat pengantar dari desa untuk proses SKCK di kepolisian




~TUNGGU INFO SELANJUNYA

AKTE KELAHIRAN

AKTA KELAHIRAN
Mengisi formulir permohonan biodata penambahan anggota keluarga baru (bayi) ke dalam susunan Kartu Keluarga (KK) dengan dilampiri:
1. Surat Pengantar RT/RW
2. Kartu Keluarga Lama
3. Surat Pengantar dari Desa/Kelurahan
4. Surat-surat penting  lainnya antara lain:
    – Foto Copy Surat Nikah/Cerai dan dilegalisir oleh instansi yang berwenang
    – Keterangan Kelahiran dari Bidan / dokter
    – Surat Keterangan Kelahiran dari Desa
5. Foto Copy KTP Orang Tua Bayi (Bapak dan Ibu)
     
Setelah di proses dan dicetak dikantor Kecamatan Kartu Keluarga di Tandatangani Oleh Kepala Keluarga masing-masing dan diberikan surat pengantar dari kecamatan yang selanjutnya digunakan untuk proses tanda tangan Kepala Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Setelah Kartu Keluarga di Tandatangani Oleh Kepala Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil kemudian diberikan surat pengantar dari kecamatan yang selanjutnya digunakan untuk proses Cetak Akta Kelahiran di  Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil.



~TUNGGU INFO SELANJUTNYA